Langsung ke konten utama

Kuda Kepang, Warisan Budaya Jawa di Selangor

Kuda Kepang atau lebih dikenali dengan sebutan Kuda Lumping di Indonesia juga ada di Selangor. Selain di Selangor, terdapat juga tarian kuda kepang di Johor Bharu. meski berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu berasal dari Jawa, namun baik kuda kepang di Johor Bharu maupun kuda kepang di Selangor memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling ketara adalah dari ritual-ritual sebelum pelaksanaan tarian Kuda Kepang.
kuda-kuda Kepang


Menurut sejarah, tarian kuda kepang merupakan tarian untuk memperingati musim panen padi. saat munsim panen, orang-orang berkumpul untuk melakukan tarian ini. Tarian ini menggunakan miniatur kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat dengan warna-warna tertentu. Biasanya dimainkan oleh 12 penari. Bisa juga lebih. Adapun musik pengiringnya adalah Gendang, Gong, Bonang, Saron dan pecut.


Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk bisa menyaksikan persembahan tarian kuda kepang di Kampung Haji Dorani, Parit Panjang, Selangor. Wak Rusli selaku pemimpin tarian kuda kepang memberikan penjelasan mengenai asal-usul tarian kuda kepang di Selangor. Ianya berasal dari tanah jawa, Indonesia dan dibawa hijrah oleh imigran-imigran yang datang ke Malaysia.
Sebelum membuat persembahan, terlebih dahulu Wak Rusli mempersiapkan segala bahan-bahan ritual seperti beraneka ragam bunga, kemenyan, pisang, kelapa dan telur. Wak Rusli juga memagari kawasan atau gelanggang untuk melakukan tarian kuda kepang. Ini berguna untuk melindungi agar pemain tetap selamat meski pada saat permainan akan kena rasuk hantu  atau kesurupan.
Sebelum memulai permainan, Wak Rusli melakukan ritual khusus


“Benda yang paling penting dari permainan ini adalah makanan kena cukup. Macam kelapa, aneka bunga dan sebagainya. Kalau tak, pemain yang kena rasuk akan cari ke tempat lain, akan lari jauh, susah nak obat.” Jelasnya kepada peserta Rentak Selangor.

Saya sangat beruntung bisa menyaksikan tarian kuda kepang. Sudah lama sekali tidak menyaksikan permainan ini. Kalau melihatpun saat saya masih kecil. Saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Itupun tidak berani melihat di tempat paling depan karena takut. Takut dengan para pemainnya maupun alunan musiknya. Maka, ketika kemarin disuguhkan dengan permainan penuh energy mistik dan menyaksikannya di malam hari saat bulan sedang purnama, saya justru merasa takjub. Kekayaan warisan budaya dari Indonesia sangatlah kaya. Saya merasa bangga ketika kebudayaan dari Indonesia dimainkan dengan sangat bagus di luar Negara tanpa meninggalkan sejarah asal-usul tarian itu sendiri.

workshop Kuda Kepang


Tidak perlu waktu lama untuk menyaksikan para pemain yang mulai kesurupan. Dalam waktu kurang lebih setengah jam saja sudah ada yang membuat atraksi. Mereka berguling-guling di tanah. Ada yang berubah seperti monyet, harimau, ular dan sebagainya. Mereka berteriak-teriak. Mata memerah. Berteriak. Musik tidak boleh berhenti. Ada yang membuka buah kelapa dengan gigi ada juga yang memanjat pohon. Menakutkan tapi menarik. Klimaksnya adalah ketika siapa saja yang memakai baju merah dilarang mendekat.
berbagai jenis makanan sebelum memulai tarian






Komentar

  1. Seru sekali membacanya, terutama saat dijelaskan bahwa kuda kepang ini berasal dari Indonesia dibawa oleh imigran2 dari Indonesia ... Hehehe awas kak jangan pakai baju merah 😂

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Tertawa Bersama Raminten Kabaret

Kabaret Show mungkin sebuah pertunjukan baru di Indonesia, apalagi di Yogyakarta. Jika dulu di   tanah Jawa terkenal dengan pertunjukan tradisional seperti Ketoprak, Ludruk, Srimulat, Wayang, Tayuban, Tembang Dolanan, Ebeg, Laisan, Lengger Calun dan lainnya, kini ditampikan seni pertunjukan baru yang mengundang gelak tawa. Dalam sejarahnya, kabaret mulai muncul pada tahun 1965, sementara pada tahun 1912 kabaret diartikan sebagai representasi dari restaurant atau night club . Raminten Kabaret  Konten dari pertunjukan Kabaret berbeda-beda. Contohnya, Belanda dan Jerman memasukkan konten dengan muatan politic satire. Di Amerika Serikat memasukkan konten Stand up Comedy , sementara Perancis yang memiliki sejarah tertua cabaret, biasanya melakukan penampilan dengan jumlah penari yang besar. Di Yogyakarta sendiri, Kabaret Show menampilkan seni menyanyi lip-sync yang diperankan oleh Cross Dresser. lagu-lagu yang ditampilkan berbagai macam, ada dangdut, pop Indonesia b...

Belajar Kaya Dari Anazkia

Sebagian orang memilih untuk berbagi pada saat sudah kaya. Sedang makna kaya sendiri itu relatif. Bisa jadi uang jutaan rupiah masih belum bisa disebut kaya karena di dalam fikirannya masih membayangkan uang milyaran rupiah. Bisa juga definisi kaya adalah saat kita mampu berbagi kepada sesama insan yang membutuhkan dalam keadaan apapun. Saya tidak tahu mau menempatkan diri saya pada definisi yang mana satu. Karena bagi saya sendiri, saya masih belum mampu untuk berbagi seperti yang dilakukan oleh seorang Anazkia. Mengenalinya sejak lima tahun yang lalu karena memiliki kesamaan hobi, yaitu menulis, membuat saya selalu kagum dengan dirinya. Ia sama seperti saya saat itu, yaitu seorang buruh migran yang memiliki hobi menulis. Jika sebagian buruh migran yang merasakan penat dan lelah bekerja memilih untuk mengisi waktu luang dengan Me Time , berbeda sekali dengannya. Ia gigih dan semangat untuk melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang ia lakukan dari jarak jauh adalah men...

Kita Baik-baik Saja, Sampai.....

“Comparison is thief of joy” Theodore Roosevelt Scrolling up and down twitter pada sore ini lagi ramai dibahas mengenai slip gaji. Berapa digit slip gaji yang masuk dalam rekening? Hingga salah satu cuitan dari akun @Edwardsuhadi muncul di timeline dan mengusik perasaan saya. Sebagian tulisannya begini,”Kita baik-baik saja, hepi-hepi aja, damai-damai aja, sampai tiba-tiba melihat ke kiri dan ke kanan”. Kurang lebih maknanya adalah, kehidupan kita akan baik-baik saja jika kita tidak membandingkan dengan orang lain. Membaca tulisan tersebut, relate sekali dengan kehidupan yang sedang dan pernah saya alami, atau bisa jadi dialami oleh semua orang. Pada rentang usia 20-25an, ketika kita begitu semangat mencari jati diri, acapkali kita merasa minder dengan keadaan kita yang berbeda dari yang lainnya, merasa diri serba kekurangan, baik dari segi otak, asmara, skill, karir, keuangan, dan kebahagiaan fisik lainnya. Pada usia tersebut, saya merasa iri melihat teman-teman...