Langsung ke konten utama

SKY Mirror, Tarikan Wisata Terbaru di Selangor

'Jangan hanya gunung kau daki, lautan pula harus kau arungi'
Setelah kemarin peserta rentak Selangor mengunjungi salah sebuah situs sejarah Negeri Selangor yaitu Bukit Melawati, kali ini para peserta dibawa untuk melihat keindahan panorama pantai di tengah laut. Istilah pantai itu sebenarnya kurang tepat, karena makna pantai sendiri kita kenali sebagai garis batas antara darat dan laut. Namun, mengunjungi tempat ini benar-benar terasa seperti pantai, hanya saja dikelilingi oleh air laut.

Pasir timbul itu sendiri baru ditemukan 1,5 tahun yang lalu, namun baru dikenalkan kepada wisatawan sejak setahun yang lalu. Tentu ini menjadi tambahan kawasan wisata di wilayah negeri Selangor yang dikenal sebagai negeri paling maju berbanding negeri-negeri lainnya di Malaysia.

Sebagian orang memanggilnya dengan sebutan Pasir Timbul, sebuah daratan berpasir yang timbul akibat air pasang-surut yang dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah rotasi dan revolusi bulan bersama-sama dengan bumi untuk mengelilingi matahari. Lebih terangnya, kita mengenali sebagai fase perubahan bentuk bulan dari Bulan sabit menuju bulan bulat penuh dan kembali menjadi bulan sabit.  Adapun untuk mengenali bagaimana pasang-surut air laut, anda bisa membacanya di sini Dari artikel tersebut, anda akan bisa memahami kenapa rotasi dan revolusi bulan sangat berpengaruh dalam dunia kelautan baik untuk para nelayan penangkap ikan maupun wisatawan yang akan mengunjungi tempat wisata pasir timbul.


Sehabis subuh, Bus yang membawa robongan peserta Rentak Selangor sudah bergerak. Kami tinggal di daerah Jeram, sedangkan Pantai yang akan kami kunjungi ada di Sasaran. Waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Sampai sana kami disambut oleh Crew, salah sebuah pengelola wisata Sky Mirror.
Pada hari biasa, keadaan pantai sangat sepi. Hanya ada dua rombongan, salah satunya adalah rombongan peserta Rentak Selangor. Sementara itu, pada hari libur, kawasan ini sangatlah ramai. Boat yang kami tumpangi hanya dibolehkan membawa 16 penumpang untuk keselamatan karena medan yang kami tempuh bukanlah air laut yang bersih, melainkan berlumpur.

Hal menarik dari tempat wisata ini adalah tidak setiap hari dalam satu bulan bisa dikunjungi. Dalam sebulan bisa diperkirakan hanya satu minggu hingga dua belas hari saja. Tergantung pada keadaan pasang surut air laut. Bisa lima-enam hari di awal bulan, tiga hari di tengah bulan dan tiga hari di akhir bulan. Waktu berkunjung juga sangat terbatas, diperkirakan lima hingga enam saja boleh berada di sana.

Waktu itu, kami berangkat selepas subuh. Pada jam 06.30 kami menaiki boat. Perjalanan naik boat dari Jetti/pelabuhan menuju Sky Mirror kurang lebih 45 menit. Sampai sana, air belum sepenuhnya surut. Namun, itulah daya tariknya. Sisa air itu menjadi pantulan langit sehingga menyerupai cermin.
Langit sedang tidak terlalu bersahabat. Saat itu mendung, matahari tak kunjung muncul. Pemandangan indah yang kami harapkan tidak terkabul. Meski begitu, senang sekali bisa menyaksikan keagungan Allah di tengah laut. Antara ngeri dan takjub. Saya tidak bisa membayangkan jika saat asyik berfoto-foto, air tiba-tiba pasang. Namun, tidak perlu khawatir, sudah ada Crew yang memperkirakan dengan baik segala resikonya.

Dalam perjalanan wisata lima jam itu, pengunjung berkewarganegaraan Malaysia hanya perlu merogoh kocek sebesar RM 80 untuk dewasa dan RM 60 untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun. sementara untuk bukan warga warga Negara Malaysia, untuk dewasa harus membayar RM 100 dan kanak-kanak RM 80. Dengan biaya tersebut, pengunjung bukan hanya berwisata ke SKY Mirror, namun juga berwisata ke pulau angsa. Selain itu, pengunjung juga sudah dijamin asuransi seperti asuransi kecelakaan sampai RM 10.000,00. Pengunjung juga mendapatkan Snack dan minum, tapi tidak ada makan berat.

Selain keindahan Sky Mirror, pengunjung juga akan disuguhkan dengan pemandangan ratusan angsa serta burung-burung. Bagi peminat fotografi, keindahan matahari terbit, Burung-burung dan keindahan alut menjadi spot menarik untuk difoto.


Selamat berkunjung…..

#Rentakselangor #gayatravelmagazine #Smartselangor

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Tertawa Bersama Raminten Kabaret

Kabaret Show mungkin sebuah pertunjukan baru di Indonesia, apalagi di Yogyakarta. Jika dulu di   tanah Jawa terkenal dengan pertunjukan tradisional seperti Ketoprak, Ludruk, Srimulat, Wayang, Tayuban, Tembang Dolanan, Ebeg, Laisan, Lengger Calun dan lainnya, kini ditampikan seni pertunjukan baru yang mengundang gelak tawa. Dalam sejarahnya, kabaret mulai muncul pada tahun 1965, sementara pada tahun 1912 kabaret diartikan sebagai representasi dari restaurant atau night club . Raminten Kabaret  Konten dari pertunjukan Kabaret berbeda-beda. Contohnya, Belanda dan Jerman memasukkan konten dengan muatan politic satire. Di Amerika Serikat memasukkan konten Stand up Comedy , sementara Perancis yang memiliki sejarah tertua cabaret, biasanya melakukan penampilan dengan jumlah penari yang besar. Di Yogyakarta sendiri, Kabaret Show menampilkan seni menyanyi lip-sync yang diperankan oleh Cross Dresser. lagu-lagu yang ditampilkan berbagai macam, ada dangdut, pop Indonesia b...

Belajar Kaya Dari Anazkia

Sebagian orang memilih untuk berbagi pada saat sudah kaya. Sedang makna kaya sendiri itu relatif. Bisa jadi uang jutaan rupiah masih belum bisa disebut kaya karena di dalam fikirannya masih membayangkan uang milyaran rupiah. Bisa juga definisi kaya adalah saat kita mampu berbagi kepada sesama insan yang membutuhkan dalam keadaan apapun. Saya tidak tahu mau menempatkan diri saya pada definisi yang mana satu. Karena bagi saya sendiri, saya masih belum mampu untuk berbagi seperti yang dilakukan oleh seorang Anazkia. Mengenalinya sejak lima tahun yang lalu karena memiliki kesamaan hobi, yaitu menulis, membuat saya selalu kagum dengan dirinya. Ia sama seperti saya saat itu, yaitu seorang buruh migran yang memiliki hobi menulis. Jika sebagian buruh migran yang merasakan penat dan lelah bekerja memilih untuk mengisi waktu luang dengan Me Time , berbeda sekali dengannya. Ia gigih dan semangat untuk melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang ia lakukan dari jarak jauh adalah men...

Kita Baik-baik Saja, Sampai.....

“Comparison is thief of joy” Theodore Roosevelt Scrolling up and down twitter pada sore ini lagi ramai dibahas mengenai slip gaji. Berapa digit slip gaji yang masuk dalam rekening? Hingga salah satu cuitan dari akun @Edwardsuhadi muncul di timeline dan mengusik perasaan saya. Sebagian tulisannya begini,”Kita baik-baik saja, hepi-hepi aja, damai-damai aja, sampai tiba-tiba melihat ke kiri dan ke kanan”. Kurang lebih maknanya adalah, kehidupan kita akan baik-baik saja jika kita tidak membandingkan dengan orang lain. Membaca tulisan tersebut, relate sekali dengan kehidupan yang sedang dan pernah saya alami, atau bisa jadi dialami oleh semua orang. Pada rentang usia 20-25an, ketika kita begitu semangat mencari jati diri, acapkali kita merasa minder dengan keadaan kita yang berbeda dari yang lainnya, merasa diri serba kekurangan, baik dari segi otak, asmara, skill, karir, keuangan, dan kebahagiaan fisik lainnya. Pada usia tersebut, saya merasa iri melihat teman-teman...