Langsung ke konten utama

Hati-hati di Monorail


Hari Jum'at selalu menjadi hari yang identik dengan macet. Macet terjadi di mana-mana. Pada jam tengah hari, di jalan raya sekitar masjid penuh oleh mobil yang parkir di tepi jalan karena banyak kaum muslim yang melaksanakan ibadah sholat jum'at. Di bank-bank, antrian mengular karena hari Jum'at merupakan hari terakhir kerja. Jarang sekali bank-bank buka pada hari sabtu, meski ada, hanya ada di tempat tertentu dan jam kerjanya terbatas.

Di Kuala Lumpur terdapat banyak sekali alat transportasi umum. Ada bus, LRT, MRT, KTM dan Monorail. Pada jam pulang kerja, keempat alat transportasi itu sangat sibuk. Antrian orang yang akan naik maupun turun di masing-masing alat transportasi selalu penuh, apalagi Monorail. Dua gerbong kereta gantung itu senantiasa penuh, ditambah sekarang jadwalnya lebih lama  dari jam operasi biasanya. Perubahan jam operasi ini menyebabkan penumpang menumpuk di masing-masing stasiun.

Kepadatan penumpang di dalam gerbong Monorail bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain panas, selalu timbul rasa khawatir akan keselamatan selama naik Monorail. Membayangkan bagaimana dua gerbong kereta dengan muatan penuh melintasi rel gantung selalu mendebarkan.  Selain itu, tidak teraturnya di pintu masuk dan keluar menjadikan perjalanan menggunakan Monorail menjadi kurang nyaman.

Ada ketidaknyamanan baru yang baru kali pertama saya jumpai sepanjang naik Monorail di Malaysia, yaitu pencopet. Di Malaysia sebutan pencopet adalah Penyeluk Saku.

Seorang laki-laki muda tiba-tiba saja berteriak histeris begitu keluar dari Monorail di Stasiun Imbi. Ia berteriak sambil menahan pintu Monorail yang akan tertutup. Berteriak sangat kencang membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Siapa curi wallet saya?"

"Hoeeee....."

"Who's steal my wallet....."

Teriaknya berkali-kali sambil terus menahan pintu yang akan tertutup. Penumpang lain sudah komplain  akan tingkah laki-laki tersebut. Berteriak tanpa melihat keadaan sekeliling.

Dalam hal ini, saya tidak bisa berpihak ke salah satu, baik pencuri maupun anak muda tersebut.  Pencuri pandai menggunakan kesempatan, sementara lelaki muda itu, mungkin baru pertama kali naik Monorail atau lalai akan keselamatan barang pribadi.

Kegaduhan baru berakhir setelah seorang  petugas keamanan datang. Pintu Monorail tertutup kembali. Perjalanan dilanjutkan. Penumpang di dalam bernafas lega. Saya kurang tahu bagaimana nasib lelaki yang kehilangan dompetnya tadi.

Penting buat kita yang selalu menggunakan transportasi umum di jam sibuk. Perhatikan barang bawaan pribadi. Tas senantiasa diletakkan di depan. Handphone simpan di dalam tas. Berhentilah sejenak main game atau berselancar di media sosial. Terlalu fokus pada handphone kadang-kadang membuat kita tidak waspada pada keadaan sekeliling.

Jika terjadi sesuatu yang kurang enak, akan ribet urusannya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Tertawa Bersama Raminten Kabaret

Kabaret Show mungkin sebuah pertunjukan baru di Indonesia, apalagi di Yogyakarta. Jika dulu di   tanah Jawa terkenal dengan pertunjukan tradisional seperti Ketoprak, Ludruk, Srimulat, Wayang, Tayuban, Tembang Dolanan, Ebeg, Laisan, Lengger Calun dan lainnya, kini ditampikan seni pertunjukan baru yang mengundang gelak tawa. Dalam sejarahnya, kabaret mulai muncul pada tahun 1965, sementara pada tahun 1912 kabaret diartikan sebagai representasi dari restaurant atau night club . Raminten Kabaret  Konten dari pertunjukan Kabaret berbeda-beda. Contohnya, Belanda dan Jerman memasukkan konten dengan muatan politic satire. Di Amerika Serikat memasukkan konten Stand up Comedy , sementara Perancis yang memiliki sejarah tertua cabaret, biasanya melakukan penampilan dengan jumlah penari yang besar. Di Yogyakarta sendiri, Kabaret Show menampilkan seni menyanyi lip-sync yang diperankan oleh Cross Dresser. lagu-lagu yang ditampilkan berbagai macam, ada dangdut, pop Indonesia bahkan lag

Kuda Kepang, Warisan Budaya Jawa di Selangor

Kuda Kepang atau lebih dikenali dengan sebutan Kuda Lumping di Indonesia juga ada di Selangor. Selain di Selangor, terdapat juga tarian kuda kepang di Johor Bharu. meski berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu berasal dari Jawa, namun baik kuda kepang di Johor Bharu maupun kuda kepang di Selangor memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling ketara adalah dari ritual-ritual sebelum pelaksanaan tarian Kuda Kepang. kuda-kuda Kepang Menurut sejarah, tarian kuda kepang merupakan tarian untuk memperingati musim panen padi. saat munsim panen, orang-orang berkumpul untuk melakukan tarian ini. Tarian ini menggunakan miniatur kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat dengan warna-warna tertentu. Biasanya dimainkan oleh 12 penari. Bisa juga lebih. Adapun musik pengiringnya adalah Gendang, Gong, Bonang, Saron dan pecut. Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk bisa menyaksikan persembahan tarian kuda kepang di Kampung Haji Dorani, Parit Panjang, Selangor. Wa

Pantai Gesing, Pesona Laut dengan Ombak Menakjubkan

Pantai selatan sememangnya menawarkan keindahan alam yang sangat memesonakan. Deretan pantai dengan debur ombak tinggi, karang laut yang menjulang besar-besar serta perbukitan yang seolah menjadi batas antara pantai dan daratan kota Yogyakarta. Memilih percutian ke daerah Yogyakarta, tidak lengkap jika tidak mengunjungi beberapa deretan pantai selatan daerah Gunung Kidul. Mulai dari yang terkenal, yaitu pantai Parangtritis, Pantai Depok, pantai Timang,   hingga pantai-pantai yang masih baru bagi wisatawan seperti pantai Teras kaca, pantai gesing, pantai Ngobaran dan masih banyak lagi. Salah satu pantai yang pernah saya kunjungi adalah pantai Gesing. Pantai yang terletak di Girikerto, Panggang, Gunung Kidul tersebut menawarkan keindahan pantai yang bisa dilihat dari ketinggian karang, serta lekukan teluk kecil tempat perahu nelayan diparkir. Sekelilingnya adalah hutan hijau yang membentuk tebing-tebing tinggi dan berbatu. Pantai ini satu arah dengan pantai Teras Kac