Berbicara mengenai jomblo, selalu banyak
hal yang bisa dibahas dan bisa disangkutpautkan. Melihat hujan, langsung
teringat para jomblo yang tiba-tiba menjadi mellow karena membayangkan dirinya
bisa bersama dengan seseorang dan mengahabiskan minum teh bersama. Melihat
online shop baju fashion korea, selalu ingat dengan para jomblo, kasihan para
jomblo tidak pernah bisa buat baju couple. Melihat mie instan sama kuaci,
langsung teringat sama jomblo karena belum ada yang masakin.
Beberapa malam yang lalu, di rumah majikan
pembantu bawel mau mengadakan acara Open House, acara rutin pada bulan syawal
dengan mengundang beberapa kerabat dan sanak saudara untuk makan-makan. Mulai
dari beberapa hari sebelumnya, kami semua sudah menyusun apa saja menu yang
bakal dihidangkan, diantaranya adalah dua ekor kambing bakar, soto dan nasi
dagang. Adapun dessert terdiri dari berbagai macam kue-kue manis buatan
tetangga sebelah. Pembantu bawel Cuma dapat jatah memasak cucur udang. Lega
banget, bisa nyantailah kalau Cuma masak satu menu doang.
Minus satu hari sebelum hari H, semuanya
sudah komplit. Bisa sedikit nyantai-nyantailah sambil menyiapkan rumah agar
besok paginya tidak terburu-buru karena acara akan dimulai dari jam 09.00 pagi.
Tiba-tiba Boss menghampiriku dan ngajak ngobrol ringan.
“kira-kira cukup enggak ya, makanan untuk
besok?” tanyanya sambil memainkan i-phone di tangannya,
“Pasti cukup” jawabku mantap, padahal hati
udah deg-degan, jangan-jangan harus nambah menu lagi dan harus memasak. Malas
banget. Melihat dari raut mukanya sih se[ertinya bakal nambah menu.
“Gimana kalau tambah satu menu lagi, Mie
Goreng mamak?”
Nah
kan???
Karena sungkan, aku jawab ajalah dengan
anggukan setuju,
“Boleh juga”
Maka malam itu juga sambil melihat jarum
jam yang sudah menunjuk pada angka 21.30, aku segera pergi ke supermarket
besar, berharap masih ada sisa udang yang masih segar dan mie kuning sebagai
bahan untuk membuat mie goreng.
Beberapa hal di bawah ini adalah yang aku
lihat begitu berada di supermarket,
mungkin bisa mewakili rasa sakit hati para jomblo yang malam minggunya
dihabiskan untuk berbelanja meski sekedar nemenin ibu sendiri.
1. Begitu masuk di pintu masuk,
sebuah keluarga terdiri dari suami, istri, satu anak lelaki berusia sekitar 10
tahun dan tujuh tahun, serta satu bocah perempuan yang berjingkrak-jingkrak
diatas keranjang dorong memenuhi jalan yang akan aku lewati. Kira-kira apa
perasaanmu Mblo???
Udah bilang permisi, tapi
enggak ada yang denger. Mau mendahului tapi enggak ada space karena jalanan
sempit. Yah…sabar ajalah mblo, namanya juga malam minggu.
2.
Kenapa sih supermarket menjadi
tempat reuni? Nah, lebih dongkol lagi nih kalau ada sekumpulan mas-mas yang udah
bukan mas-mas lagi saling berpelukan di lorong-lorong supermarket karena sudah
lama tidak bertemu, trus di sebelah kanan-kirinya para perempuan mereka sedang
mengelus perut buncitnya. Gimana jika sampai para jomblo menerobos dan mengusik
obrolan kalian para kaum yang sudah memiliki pasangan???
3.
Kejadian paling nyebelin tentu
saja di kasir. Kenapa sih, Mbak dan mas yang baru saja menikah harus ngobrol di
antrian kasir paling panjang? Padahal barangnya Cuma tiga biji.
Supermarket-supermarket di Malaysia selalu menyediakan loket cepat bagi pembeli
yang barangnya sedikit. Setelah aku selidiki, ternyata mereka memanfaatkan
waktu antri di depan kasir untuk ngobrol sambil bermesraan. Bayangin jika kamu
berada di belakangnya, Mblo…..???
Setelah beberapa kejadian itu, ternyata tak
satupun barang yang dipesan majikan aku dapatkan. Mie sudah habis, mengingat
sekarang masih bulan syawal dan hari sabtu, banyak orang yang membuat jamuan
rumah terbuka dan banyak yang memasak mie goreng. Udang juga sudah licin,
tinggal udang yang layu menunggu diberikan kepada kucing-kucing yang setia
menunggu di bak sampak belakang supermarket. Apalagi sayur sawi, tinggal
sawi-sawi kuning menunggu waktu untuk diubah harga menjadi harga jual cepat.
Ada yang pernah ngrasain?
Selamat, anda masih berstatus jomblo
berarti. Hahahaha
Komentar
Posting Komentar