Langsung ke konten utama

Berkunjung ke Bentara Budaya Yogyakarta



Bentara Budaya merupakan lembaga kebudayaan Kompas Gramedia. Diresmikan pertama kali oleh bapak Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia pada tanggal 26 September 1982 dengan Surya Sengkalan “ Menambah Hangesti Songing Budi”. Motto dari Bentara Budaya adalah sebagai utusan budaya, bentara budaya menampung dan mewakili wahana budaya bangsa, dari berbagai kalangan, latar belakang dan cakrawala yang mungkin berbeda. Balai tersebut berupaya menampilkan bentuk dan karya cipta budaya yang pernah popular dan merakyat. Juga karya-karya baru yang seolah takmendapat tempat dan tak layak tampil di sebuah gedung terhormat. Sebagai titik temu antara aspirasi yang pernah ada dengan aspirasi yang sedang tumbuh.
"Tetap berdiri megah meski berada di himpitan gedung-gedung baru"


Bentaran budaya Yogyakarta sebagai bentara budaya pertama didirikan, setelah itu didirikan Bentara budaya di Jakarta pada tahun 1986 yang terletak di Jalan Palmerah Selatan. Bentara Budaya yang ketiga lahir di kota solo pada tahun 2003. Awalnya adalah bekas rumah tinggal DR Soedjatmoko, seorang Sosiolog dan ilmuwan terkenal. Untuk menghormati Dr, Soedjatmoko  Bentara Budaya tetap menggunakan nama Balai Soedjatmoko sebagai nama institusi. Balai ini berkembang menyemarakkan kota Solo dengan acara tradisi dan kebudayaan modern yang berkembang di sana. Yang ke-empat, Bentara Budaya lahir di Bali.

Menyusuri kota Yogyakarta siang kemarin sememangnya sangat menyenangkan. Kota ini selalu menyuguhkan nilai seni dan budaya yang begitu melekat erat pada seni bangunan, masyarakat  maupun budayanya. Meski sudah banyak bangunan baru, namun tidak menenggelamkan citra kota Yogyakarta sebagai kota budaya.

Menerapkan Rumah Adat Kudus

Seperti bangunan Bentara Budaya yang masih satu kompleks dengan gedung Kompas. Bangunan yang menggunakan model bangunan rumah adat Kudus tersebut tetap berdiri kokoh meski berhimpitan dengan gedung-gedung baru lainnya.

Berada di Jalan Suroto No 2, Kotabaru, Gondokusumo, Kota Yogyakarta. Berada di belakang gedung Telkom dengan Halte Sudirman 1 sebagai  halte Bus Trans Jogja terdekat. Dari halte bus cukup berjalan kaki selama lima menit menuju Bentara Budaya.

Kemarin adalah hari terakhir dari acara Kumur-kumur Buku Kompas Jogja, sebuah bazaar buku terbitan Kompas Gramdeia dengan diskon sampai 50%. Senang sekali bisa memilah banyak buku bagus dengan harga yang murah. Sayangnya, di kasir tidak disediakan kartu bank sebagai alat pembayaran. Pengunjung harus membayar cash, sementara saya tidak sempat menarik uang di ATM. ATM terletak agak jauh dari Bentara Budaya. Akhirnya saya urung membeli.

Agenda Bentara Budaya Bulan April

Namun kedatangan saya bukan tidak mendapatkan apapun. Saya mendapatkan info baru yaitu agenda kegiatan yang akan dilakukan di Bentara Budaya sepanjang bulan April ini. Salah satunya adalah Jazz Mben Senen. Jazz Mben Senin merupakan persembahan music Jazz secara gratis bagi siapapun yang ingin menyaksikannya. Pengunjung hanya cukup memberi sumbangan kas seikhlasnya atau membeli berbagai marchendise yang diperdagangkan di area tersebut.

Selain pagelaran music Jazz Mben Senin, juga ada Pameran Seni Rupa “Tribute to OHD 80Nan Ampuh” yang akan dibuka pada Jum’at, 5 April 2019 pukul 16.00 WIB. Pameran akan berlangsung dari tanggal 6-13 April dari jam 09.00-21.00 WIB.
Agenda selanjutnya adalah pameran seni rupa”Tiga Serdadu Tua: Bangkit, Expresi dalam Nuansa Tradisi” yang akan dibuka pada tanggal 23 April  2019 pada pukul 19.30 WIB. Pameran akan berlangsung selama 6 hari dari tanggal 23-29 April 2019.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni Tertawa Bersama Raminten Kabaret

Kabaret Show mungkin sebuah pertunjukan baru di Indonesia, apalagi di Yogyakarta. Jika dulu di   tanah Jawa terkenal dengan pertunjukan tradisional seperti Ketoprak, Ludruk, Srimulat, Wayang, Tayuban, Tembang Dolanan, Ebeg, Laisan, Lengger Calun dan lainnya, kini ditampikan seni pertunjukan baru yang mengundang gelak tawa. Dalam sejarahnya, kabaret mulai muncul pada tahun 1965, sementara pada tahun 1912 kabaret diartikan sebagai representasi dari restaurant atau night club . Raminten Kabaret  Konten dari pertunjukan Kabaret berbeda-beda. Contohnya, Belanda dan Jerman memasukkan konten dengan muatan politic satire. Di Amerika Serikat memasukkan konten Stand up Comedy , sementara Perancis yang memiliki sejarah tertua cabaret, biasanya melakukan penampilan dengan jumlah penari yang besar. Di Yogyakarta sendiri, Kabaret Show menampilkan seni menyanyi lip-sync yang diperankan oleh Cross Dresser. lagu-lagu yang ditampilkan berbagai macam, ada dangdut, pop Indonesia bahkan lag

Kuda Kepang, Warisan Budaya Jawa di Selangor

Kuda Kepang atau lebih dikenali dengan sebutan Kuda Lumping di Indonesia juga ada di Selangor. Selain di Selangor, terdapat juga tarian kuda kepang di Johor Bharu. meski berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu berasal dari Jawa, namun baik kuda kepang di Johor Bharu maupun kuda kepang di Selangor memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling ketara adalah dari ritual-ritual sebelum pelaksanaan tarian Kuda Kepang. kuda-kuda Kepang Menurut sejarah, tarian kuda kepang merupakan tarian untuk memperingati musim panen padi. saat munsim panen, orang-orang berkumpul untuk melakukan tarian ini. Tarian ini menggunakan miniatur kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat dengan warna-warna tertentu. Biasanya dimainkan oleh 12 penari. Bisa juga lebih. Adapun musik pengiringnya adalah Gendang, Gong, Bonang, Saron dan pecut. Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk bisa menyaksikan persembahan tarian kuda kepang di Kampung Haji Dorani, Parit Panjang, Selangor. Wa

Pantai Gesing, Pesona Laut dengan Ombak Menakjubkan

Pantai selatan sememangnya menawarkan keindahan alam yang sangat memesonakan. Deretan pantai dengan debur ombak tinggi, karang laut yang menjulang besar-besar serta perbukitan yang seolah menjadi batas antara pantai dan daratan kota Yogyakarta. Memilih percutian ke daerah Yogyakarta, tidak lengkap jika tidak mengunjungi beberapa deretan pantai selatan daerah Gunung Kidul. Mulai dari yang terkenal, yaitu pantai Parangtritis, Pantai Depok, pantai Timang,   hingga pantai-pantai yang masih baru bagi wisatawan seperti pantai Teras kaca, pantai gesing, pantai Ngobaran dan masih banyak lagi. Salah satu pantai yang pernah saya kunjungi adalah pantai Gesing. Pantai yang terletak di Girikerto, Panggang, Gunung Kidul tersebut menawarkan keindahan pantai yang bisa dilihat dari ketinggian karang, serta lekukan teluk kecil tempat perahu nelayan diparkir. Sekelilingnya adalah hutan hijau yang membentuk tebing-tebing tinggi dan berbatu. Pantai ini satu arah dengan pantai Teras Kac